Selasa, 24 Juni 2014

ADA APA DENGAN MEMBERI KADO

Pada saat tertentu dari kita ingin menyenangkan orang lain, kepada teman akrab, guru , anak , istri , suami atau orang yang telah berjasa pada kita berupa kado atau hadiah.

Sangatlah wajar hal itu dilakukan. Tidak ada yang salah, justru sebagai rasa terima kasih juga rasa syukur kita kepada Allah SWT, yang telah memberi anugerah atas semuanya.

Awalnya senang dan bahagia bisa memberi kado kepada orang lain.

Ada satu fase dimana hal ini bisa membuat tersiksa bagi sang pemberi.Inilah jebakannya. Ketika kita memberi seolah barang itu masih milik kita.Sehingga kita tersiksa.

Barang yang sudah kita berikan kepada orang lain, dengan harapan menyenangkannya. Itu pasti.Akan tetapi, begitu kita memberi lepaskan saja, jangan dipikir lagi.Biarkan saja terserah bagi si penerima dipakai sendiri atau diberikan orang lain.

Jika kita menginginkan hadiah atau kado itu harus dipakai sang penerima , itu berarti kita masih mengatur hatinya sang penerima kado.Bukankah sang Pemilik hati adalah sang Pencipta ?

Dengan memberi,  sebenarnya sama dengan sedekah.Dan akan bermanfaat dan berpahala.Namun dengan kasus seperti diatas   maka sedekah bercampur dengan dendam dan amarah.

Dendam dan amarah ?

Ya, betul !!!

(Dalam benak hati sang pemberi marah dan dendam karena kado atau hadiah tidak dipakai sang penerima kado)

Untuk itu berhati-hatilah, akan sifat ini yang akan menghapus keberkahan sedekah.

 Taman surgawi, Mojokerto

Muyaslana's family