Cinta adalah suatu anugerah dari Tuhan untuk kita sebagai manusia.Bukan sekedar ungkapan dari mulut anak manusia.Melainkan ungkapan jiwa dan tertuang dalam suatu tindakan dan perbuatan.
Jika cinta keluar dari bibir, hanya sekedar ucapan, pengaruhnya sama sekali tidak muncul.
Namun jika cinta keluar dari dalam diri ini, jiwa ini, maka pengaruhnya luar biasa.Terkadang bibir ini keluh, gemetar tatkala mau berkata-kata.
Sebagai contoh, jika kita mencintai seseorang(cinta yang memang dari dalam diri,dari jiwa ini, perasaan dan cinta bercampur aduk menjadi satu, sehingga ucapan yang keluar dari bibir terasa kaku.
Terus bagaimana cinta diri sendiri?
Sabar, sabar...!!!
Cinta pada diri sendiri bisa diartikan menghargai apapun yang Tuhan berikan kepada kita.Tuhan memberikan tangan,wajah ini, kaki perut,telinga atau yang lain anggota tubuh ini.
Ya, !!! bersyukur adalah kata yang tepat.
Betapa beruntungnya aku mempunyai wajah ini ,..( walaupun wajahnya pas-pasan)...maaf jika ada yang seperti itu..
Yang pasti buatlah hati ini gembira karena anugerah anggota badan ini.
Apa pengaruhnya jika kita cinta diri kita sendiri?
So pasti banyaklah keuntungannya, wajah semakin menarik, karena selalu ceria, orang yang melihatpun senang.
Dipertemukan dengan orang-orang yang dengan vibrasinya sama.
Masalah yang didapat bisa diatasinya karena selalu senang masuk wilayah gelombang otak alpha.
Sistem imun tubuh kuat, penyakit jarang hinggap( kesehatan terjaga)
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bagaimana jika sebaliknya?
Ketika kita tidak cinta diri sendiri, secara otomatis kita memancarkan vibrasi negatif ke alam semesta ini.
Mengapa wajahku seperti ini, jelek, kurang menarik ya?
Tanpa disadari kita memberitahukan kepada alam semesta ini, bahwa diri ini jelek dan kurang menarik.Semesta alam menangkap informasi itu.Baik itu manusia, hewan , tumbuhan, bahkan alam lain.Manusia melihatnyapun menjadi tidak bersahabat.Hewan bisa lari karena murkanya.Tumbuhan juga( baca lagi artikel saya yang telah lalu).Alam lain? Ya alam lain.Vibrasi negatif bersinggungan dengan alam lain, karena jin dan setan berada di alam rendah, gelombang theta.
Sistem imun tubuhpun melemah.Penyakit mudah datang.
Jika jiwa sudah tidak menghargai raga ini, ia akan meninggalkan diri untuk berpulang kehadirat-Nya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur atas apapun karunia-Nya.
Sehingga nikmat-Nya terus tercurahkan kepada kita hingga selamanya.Aamiin
Semoga,
Taman surgawi, kota mojokerto
Minggu, 29 Juni 2015,02:35
12 Ramadhan 1436 H