Hidup di dunia adalah untuk mengalami, untuk mempelajari hal-hal yang telah disediakan Tuhan untuk kita.
Setiap hari, setiap masa, selalu berbeda masalahnya. Kita sebagai manusia diharapkan untuk menundukkannya.
Jika kita sudah paham akan pelajaran yang disediakan Tuhan untuk kita, kita dengan mudahnya menyelesaikannya. Dan bila ada orang lain yang menggerutu akan pelajarannya kita tersenyum kepada mereka karena mereka memang masih belum dapat menyelesaikan pelajaran yang dihadapi.
Ada banyak orang yang dalam pergaulan sehari-hari bisa baik dengan sesamanya akan tetapi masih belum bisa mendewasakan anak kecil yang di dalam. Anak kecil yang di dalam itu adalah jiwa.
Dengan menyadari bahwa hidup adalah bukan sekedar makan, minum bergaul dengan sesamanya, akan tetapi ada sisi lain bahwa hidup itu kesadaran jiwa yang perlu untuk ditaklukkan.
Kesadaran jiwa bisa diartikan sebagai mendewasakan diri akan semua pengalaman yang tidak menyenangkan dan semua ketidakpuasan yang pernah ada selama hidup kita tersimpan dengan baik pada tingkat kesadaran ini.
Jadi, setelah anda mulai sadar sebagai kesadaran jiwa , ingatan-ingatan atas ketidakpuasan ini akan kembali lagi dengan lebih jelas. Hal ini adalah sesuatu yang sangat wajar sekali.
Kesadaran jiwa jarang mempunyai kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan dunia luar. Kesadaran jiwa biasanya lebih banyak bersifat pasif karena selama ini tidak diberi kesempatan oleh kesadaran fisik. Kurangnya interaksi secara langsung ini membuat kesadaran jiwa mempunyai lebih sedikit kesempatan untuk menghilangkan emosi-emosi negatif ini.
Semoga bermanfaat, Aamiin
Taman surgawi, Mojokerto
Muyaslana's family
16022014