Sebagai manusia, instrument yang satu ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Apapun bentuk dan aktivitasnya, instrument ini punya peran.
Ya, dialah akal & pikiran.
( bagi mereka yang sehat jasmani dan rohani ).
Dalam belajar di sekolah, bagi anak-anak sekolah, akal dan pikiran dibutuhkan untuk peningkatan dan pemahaman akan belajarnya.
Dalam berkendara akal dan pikiran juga dibutuhkan agar berkendara merasa nyaman dan bisa sampai ke tujuan.
Dalam berumah-tangga, akal dan pikiran dibutuhkan dalam mengasuh anak dan mengatur keluarga.
Dalam hubungan persahabatan, akal dan pikiran dibutuhkan agar terjalin hubungan yang baik antar sahabat.
Dalam hubungan bertetangga, akal dan pikiran dibutuhkan agar terjalin silaturahmi seperti keluarga.
Dalam berorganisasi, akal dan pikiran dibutuhkan agar organisasi berjalan sesuai yang diharapkan.
Menurut hemat saya, ilmu itu dicerna oleh akal & pikiran ( otak ) sehingga kepahaman akan ilmu itu bisa diterima oleh dirinya.
Manusia tidak begitu saja dalam memahami akan Tuhan. Akal dan pikiran lah yang pertama mencernanya akan ilmu yang didapatkannya. Selanjutnya hati yang sudah mendapat cahaya yang bisa menangkapnya.
Dari kisah Nabi Ibrahim AS, beliau mencari Tuhan.Melihat bulan, dikiranya itu Tuhan, tetapi akalnya menolak.Tuhan kok ada saat gelap saja.Melihat matahari, wah ini Tuhanku. Dia terang benderang menyinari jagad raya ini ( akal & pikirannya bekerja ).Lagi-lagi akal pikirannya menolak. Tuhan kok tenggelam,ada saat pagi dan siang saja.Seharusnya Tuhan selalu ada kapanpun juga.Hingga suatu ketika Beliau sampai benar-benar tahu dan paham akan Tuhan ( akal pikirannya menyambungkan diri bertanya dalam hati hakikatnya Tuhan kepada Sang Pencipta.
Proses awal : ilmu tentang Tuhan.
Proses kedua : mencerna dengan akal dan pikiran tentang Tuhan.
Proses ketiga : muncul kepahaman akan Tuhan.( hal ini tiap orang berbeda dalam mendapatkannya )dan biasanya hatinya sudah disinari cahayanya.
Proses keempat : timbul kesadaran akan Tuhan.( akal dan pikirannya sudah tidak digunakan lagi , akal pikiran sebagai kendaraannya ).
Ilustrasi :
Jika kita ingin pergi ke tempat A, kita menggunakan kendaraan ( mobil misalnya ) agar bisa sampai ke tempat A tersebut.Setelah sampai di tempat A, kendaraan ( mobil ) ditinggal ( diparkir ).
Semoga bermanfaat, aamiin
Taman surgawi, Mojokerto
Muyaslana's family