Dua kata ini seperti sama maknanya.Hampir - hampir rancu dibuatnya.
Jiwa ini adalah sang empunya, sang pelakunya, sedang hati adalah kata sifat dari perasaannya jiwa.
Seperti contoh berikut ini :
* saya makan nasi enak sekali.
saya : subyek ( pelaku )
makan nasi : prediket ( kata kerja )
enak sekali : kata sifat
* jiwanya bahagia sekali
jiwanya : subyek ( pelaku )
bahagia sekali : kata sifat dari perasaannya jiwa.
Ini penting sekali memang untuk diketahui karena pelaku diri ini adalah jiwa kita ( yang ditiupkan Roh-Nya ) sehingga bisa hidup sebagai manusia.
Badan sebagai wadah ( tempat )nya jiwa bersemayam ketika menjelma sebagai manusia.
Sehingga jiwa inilah yang dipanggil oleh-Nya saat kontrak manusia didunia habis.
Fajar (Al-Fajr):27 - Hai jiwa yang tenang.
Fajar (Al-Fajr):28 - Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar