Kamis, 29 Agustus 2013

syukur merupakan salah satu bentuk penghormatan hamba kepada Tuhan

Bersyukur adalah menyadari bahwa apa yang kita lakukan,apa yang kita terima adalahpemberian Tuhan.Kondisi ini,kita sebagai makhluk Tuhan menyadari bahwa memang  sebenarnya kita tidak bisa apa - apa.Hasil jerih payah apapun kita sadar bahwa itu adalah pemberian-Nya.

Makan,minum,bergerak,melihat,mendengar ,membaca ,menulis ,adalah karunia Tuhan.
Kenapa kok bisa seperti itu ??

Mari kita amati dengan nafas kita.Apakah kita yang mengusahakannya.?
Apakah kita yang memaksakan diri untuk mencari oksigen untuk kita hirup agar kita hidup?
O ,ternyata tidak kan ? Siapa yang mengusahakannya? Siapa yang menghendakinya,agar kita hidup ? Kita bisa apa saja ,kita bisa berkarya ,kita bisa melakukan apapun itu karunia-Nya.Coba kita tingkatkan lagi kesadaran ini. Coba kita tutup hidung kita ? Bisakah kita menahannya ?Ya ?  Ternyata tidak bisa kan ? Ada dorongan , ada kekuatan yang dasyat yang menolaknya.Jika memaksakan diri untuk menutupnya lebih lama hidung ini,itu berarti memaksakan diri untuk bunuh diri.Menentang kehendaknya.


Dari awal kita bernafas tadi menyadari bahwa ada campur tangan Tuhan yang punya kuasa , yang punya kehendak ? Masihkah kita mengingkarinya ?

Mari kita urut satu persatu rangkaian kejadiannya ?
Karena kita bernafas, maka kita bisa hidup.Dengan hidup kita bergerak ,melihat , mendengar , membaca ,makan ,minum , dan berkarya dengan menggunakan akal pikiran kita.

Bayangkan jika kita tidak bisa bernafas ? Apa yang terjadi ?
Sudah hampir dapat dipastikan,bahwa kita tak bisa bergerak , tidak bisa melakukan apa - apa.Atau bahasa yang lebih ekstrim, dikubur dalam tanah atau mati.

Nah lo !! Bagaimana ini ?

Ya ndak gimana - gimana ?
Mulai dari mana kita bertindak ?

Jika kita sudah sadar dan menyadari akan rangkaian kejadian tadi? Hal yang paling mendasar adalah bersyukur atas itu semua.
Dengan rasa syukur itu kita merasa menjadi hamba Tuhan dan hormat atas pemberian-Nya.

Semoga bermanfaat,
Amin

Taman surgawi, Mojokerto
 muyaslana's family

Tidak ada komentar:

Posting Komentar